Selasa, 27 Mei 2014

Sang Dewaruci Indonesia

Sang Dewaruci Indonesia

 http://aubar33.blogdetik.com

 

KRI Dewaruci adalah kapal latih bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut. Kapal ini berbasis di Surabaya dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Nama kapal ini diambil dari nama dewa dalam kisah pewayangan Jawa, yaitu Dewa Ruci
Sejarah Dewa Ruci
Kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tahun 1953.Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman Barat, pertama diluncurkan pada tanggal 24 Januari 1953, dan pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri.?Kapal layar dewa Ruci mempunyai panjang total 58,30m, lebar lambung 9,50m , Draft 4,50m dan bobot mati 847 ton. Kapal ini juga memiliki 3 tiang utama yaitu tiang Bima, Yudhistira dan Arjuna serta memiliki 16 layar.Sedangkan spesifikasi Layar Type: Barquentin, 16 layar dengan luas total 1091 m2, Tiang depan (35,25 m), tiang Utama (35,87 m) dan tiang akhir (32,50 m)
?Mesin
Selain menggunakan layar, KRI Dewaruci juga menggunakan mesin 986 PK Diesel sebagai alat gerak dengan satu propeler berdaun 4. Kecepatan penuh 10,5 knot dengan mesin, 9 knot dengan layar.
?
Duta Bangsa Keliling Dunia
Setiap tahunnya, kadet AAL berlayar dengan Dewaruci ke berbagai belahan dunia dengan tujuan utama adalah latihan pelayaran bintang atau disebut Kartika Jala Krida. KRI Dewaruci juga sering mengikuti lomba kapal layar di berbagai tempat di dunia. Kapal ini juga memiliki marching band sendiri, yaitu marching band taruna Akademi Angkatan Laut yang biasa dikenal dengan nama Gita Jala Taruna.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci berhasil merapat di dermaga Pelabuhan Malaga, Spanyol, setelah menaklukkan Laut Mediterania yang dikenal ganas itu. Kapal yang memiliki tiang layar setinggi 35 meter tersebut bertolak dari Aljazair pada 17 Juni 2010 dengan dilepas Duta Besar RI untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso. Lamanya waktu tempuh itu disebabkan tingginya gelombang dan kecepatan angin di Laut Mediterania. Informasi yang disampaikan awak KRI Dewaruci kepada Dinas Penerangan Koarmatim menyebutkan, awalnya kecepatan angin hanya lima knot.
Namun, dalam waktu singkat perlahan-lahan kecepatan angin bertambah menjadi 20 hingga 25 knot dan meningkat lagi menjadi 40 knot, terutama di sekitar perairan Teluk Almeria di bagian tenggara Spanyol.
Dalam kondisi seperti itu laju KRI Dewaruci hanya dua knot, jauh di bawah kecepatan normal kapal yang berusia 58 tahun itu. Apalagi tinggi gelombang yang mencapai 4-5 meter mengakibatkan air laut masuk melalui haluan kapal itu. Hampir semua awak kapal pun mengalami mabuk laut. Bahkan jumlah prajurit yang mengalami sea sick (mabuk laut) ini melebihi dari yang pernah terjadi. Mungkin karena mereka terlalu lama terombang-ambing gelombang Laut Mediterania, yakni 28 jam, katanya.
Di salah satu kota wisata di Spanyol itu, para awak KRI Dewaruci disambut Atase Pertahanan RI, Kolonel CAJ Erry Hermawan, didampingi staf KBRI Madrid dan perwira penghubung Angkatan Laut Spanyol. Setibanya di Malaga, para awak KRI Dewaruci mengadakan kunjungan kehormatan ke pejabat militer dan sipil, di antaranya Komandan Pangkalan AL Malaga Kolonel Laut Luis Miranda Freite, Kepala Perwakilan Pemerintahan Pusat Spanyol Hilario Lopes Luna yang kedudukannya sama dengan gubernur provinsi di Indonesia, dan Wakil Wali Kota Malaga Antonio Corderto. Selanjutnya, pada 24 dan 25 Juni 2010, para awak KRI Dewaruci melakukan serangkaian kegiatan, di antaranya pertandingan sepak bola persahabatan melawan personel Angkatan Udara Spanyol dan resepsi diplomatik dengan menggelar kesenian tradisional.
Para kadet AAL juga akan mengikuti latihan dan praktik pelayaran astronomi dan dasar-dasar kepelautan selama tiga bulan di Spanyol. KRI Dewaruci dijadwalkan akan menyinggahi Prancis, Belgia, Denmark, Norwegia, Inggris, Belanda, Jerman, Italia, dan Mesir, sebelum kembali ke Tanah Air pada September 2010
Mendapat Penghargaan
Setelah 8 bulan 11 hari berlayar ke Benua Asia, Afrika, dan Eropa dalam rangka tugas diplomasi, Kapal Perang Latih TNI Angkatan Laut KRI Dewa Ruci, Selasa (23/11/2010) akhirnya bersandar di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya. Dalam perjalanan diplomasinya ke 29 kota di 21 negara, kapal jenis kapal layar tiang tinggi atau tall ship ini berhasil menyabet sebanyak 23 penghargaan internasional.Sejak 12 Maret 2010 lalu, KRI Dewa Ruci berlayar menempuh sekitar 27.537 mil menyusuri lautan dan tiga benua. Dalam pelayarannya, selain menjalankan latihan dan praktik berlayar, para kadet dan ABK juga bertugas menjadi duta budaya dan wisata serta duta diplomasi internasional. KRI Dewa Ruci dioperasikan oleh 88 anak buah kapal (ABK) dan membawa 83 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III Angkatan 57. Dalam perjalanannya, mereka berhasil memenangi 23 kejuaraan, antara lain peserta pelayaran terjauh pada The Historical Sea Tall Ships Regatta 2010, penampilan terbaik kirab kota di Volos dan Lavrion, kapal paling spektakuler memasuki pelabuhan di Antwerp, hingga kapal layar tinggi terpopuler di Sail Amsterdam 2010.
Kapal Latih KRI Dewa Ruci mampu merebut tiga penghargaan di Belgia. Ketiga penghargaan itu adalah kapal dengan formasi terbaik saat berlabuh, kapal asal terjauh, dan tim olahraga basket terbaik. Kapal layar kebanggaan Indonesia, KRI Dewa Ruci, kembali mendulang prestasi di tingkat internasional. Dalam lomba Tall Ships Races di Norwegia, 29 Juli 1 Agustus 2010, kapal latih taruna Angkatan Laut itu memperoleh penghargaan sebagai kapal layar dengan formasi terbaik saat berlabuh (the most spectacular entrance). Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Norwegia mengungkapkan bahwa Dewa Ruci juga menerima tiga penghargaan lain, yaitu untuk pertandingan olah raga cabang tenis meja dan voli pantai, serta lomba susun peti (crate stacking).
Keempat penghargaan tersebut secara bergantian diserahkan oleh Menteri Kebudayaan Norwegia, Anniken Huitfeldt, dan Walikota Kristiansand, Per Sigurd Sorensen, kepada perwakilan awak kapal dan Taruna TNI-AL. Penyerahan penghargaan disaksikan puluhan ribu pengunjung dan sekitar 5.000 awak kapal layar peserta Tall Ships Races 2010 dari 18 negara usai parade berkeliling kota pelabuhan Kristiansand, 30 Juli 2010.
Kemenangan awak kapal KRI Dewa Ruci dirayakan dengan ajakan menari poco-poco di atas geladak kapal. Selama singgah di Kristiansand, KRI Dewa Ruci setiap hari terbuka untuk dikunjungi oleh warga umum. Ribuan pengunjung setiap hari berkesempatan mengagumi kapal layar bertiang tinggi itu, yang meski tua namun tetap tampak gagah dan artistik dengan ornamen ukiran kayu khas Jepara. Terik matahari dan hujan yang datang silih berganti tampak tidak menghentikan semangat Dewa Ruci dalam upaya melaksanakan tugasnya sebagai goodwill ambassador Indonesia selama kegiatan di Kristiansand, kata Bjarne Ugland, Ketua Penyelenggara Tall Ship Races 2010
Duta Besar RI untuk Norwegia, Esti Andayani, menyatakan bahwa promosi yang dilakukan Dewa Ruci selama sandar di Kristiansand telah meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat setempat dan Indonesia makin dikenal oleh Norwegia. VMeninggalkan Kristiansand Dewa Ruci selanjutnya menuju pelabuhan di Hartlepool, Inggris.
Jadi Primadona
Di Amsterdam sedang berlangsung Sail 2010, atau pawai kapal-kapal layar besar dan kecil. Kapal Indonesia Dewaruci jadi primadonanya. Sekitar 50 kapal layar besar atau tall ships membuka acara dengan memamerkan kehebatan dan keanggunan kapal mereka. Salah satu bintang utama Sail 2010 adalah KRI Dewaruci dari Indonesia.
KRI Dewaruci untuk kedua kalinya berpartisipasi dalam Sail Amsterdam. Yang pertama di tahun 2005. Kapal Indonesia ini populer, karena satu-satunya kapal dari Asia. Yang kedua, KRI Dewaruci unik dengan berbagai ragam ukiran-ukiran yang antik. Ukiran itu datang dari wilayah Indonesia Timur, Barat dan Tengah. Kemudian para awaknya juga menampilkan seni budaya yang mewakili berbagai wilayah Indonesia. Ditambah dengan iringan musik drum band.
Hari pertama Sail dimeriahkan dengan sail-in. KRI Dewaruci berada di urutan keenam. Sewaktu masuk pelabuhan Amsterdam, para taruna naik di tiang-tiang, melakukan demonstrasi untuk menyampaikan selamat datang kepada kota Amsterdam. Selain itu karena KRI Dewaruci adalah kapal angkatan laut Indonesia, mereka menerima penghormatan dua kali sebelum bersandar di dek yang disediakan. Para pengunjung Sail 2010 bisa berkunjung ke atas kapal dan mendapat informasi dari para awak.
TNI AL Siapkan Pengganti KRI Dewaruci
Markas Besar TNI Angkatan Laut berencana mengadakan kapal latih baru sebagai pengganti Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang sekarang umurnya sudah cukup tua. Memang kapal latih KRI Dewaruci usianya sudah cukup tua dan kami sudah menyiapkan rencana untuk regenerasi dengan pengadaan kapal latih baru, kata Pangarmatim Laksamana Muda TNI Among Margono. Menurut KSAL, pengadaan kapal latih calon perwira TNI AL itu sudah masuk agenda Mabes TNI AL dan segera diusulkan kepada pemerintah, termasuk anggaran pembelian yang nilainya sekitar 50 juta dolar AS.
Laksamana Agus Suhartono menginginkan kapal latih tersebut memiliki spesifikasi lebih bagus dan lebih besar dibanding KRI Dewaruci. Misalnya panjang kapal 105 meter, memiliki empat tiang pancang utama dan mampu mengangkut kadet AAL minimal 100 orang. Kami harapkan dalam dua tahun ke depan, pengadaan kapal latih itu sudah bisa direalisasikan. Nantinya, KRI Dewaruci hanya untuk pelayaran di dalam negeri, sementara kapal yang baru akan digunakan kadet AAL melakukan perjalanan ke luar negeri, ujar Agus Suhartono.
Kalau sudah ada persetujuan dari pemerintah, kami akan undang negara-negara yang sudah biasa memproduksi kapal layar seperti itu untuk tender pengadaan. Kapal ini sangat khas karena buatan tangan, sehingga tidak banyak negara yang bisa membuatnya, tambah KSAL. KRI Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan pertama kali diluncurkan pada 24 Januari 1953. Pada Juli 1953, kapal tersebut dilayarkan dari Jerman ke Indonesia oleh taruna dan kadet AAL untuk menjadi kapal latih calon perwira TNI AL. KRI Dewaruci dengan panjang 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, draft 4,50 meter, dan bobot mati 847 ton itu, telah dilengkapi dengan sistem navigasi canggih dan komputerisasi. Kapal tipe Barquentin ini memiliki tiga tiang utama dengan 16 layar. Selain itu, kapal ini dilengkapi mesin berkekuatan 986 PK diesel dengan kecepatan maksimal 10,5 knot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar